Senin, 12 November 2018



Sejarah Kota Malang

 

Wilayah cekungan Malang telah ada sejak masa purbakala menjadi kawasan pemukiman. Banyak sungai yang mengalir di tempat itu membuatnya cocok sebagai kawasan pemukiman. Wilayah Dinoyo dan Tlogomas merupakan kawasan pemukiman prasejarah. Selanjutnya berbagai prasasti (misalnya prasasti Dinoyo),berbagai percandian dan arca arca,bekas bekas fondasi batu bata,bekas saluran drainase,serta berbagai gerabah ditemukan dari periode akhir kerajaan kanjuruhan(abad ke-8 dan ke-9) juga ditemukan di tempat berdekatan.





Nama "Malang" sampai saat ini masih diteliti asal usulnya oleh para ahli sejarah. Para ahli sejarah masih terus menggali sumber-sumber untuk memperoleh jawaban yang tepat atas asal usul Kota Malang. Sampai sekarang telah diperoleh beberapa hipotesa mengenai asal usul Kota Malang tersebut.


Malangkucecwara (dibaca:Malangkushehwara) yang tertulis di dalam lambang kota itu, menurut salah satu hipotesa merupakan nama sebuah bangunan suci. Nama bangunan suci itu sendiri diketemukan dalam 2 prasasti Raja Balitung dari Jawa Tengah yakni prasasti Mantyasih tahun 907, dan prasasti 908 yakni diketemukan di satu tempat antara Surabaya-Malang. Namun demikian dimana letak sesungguhnya bangunan suci Malangkucecwara itu, para ahli sejarah masih belum memperoleh kesempatan. Satu pihak menduga  letak bangunan suci itu adalah di daerah gunung Buring, satu pegunungan yang membujur di sebelah timur Kota Malang dimana terdapat salah satu puncak gunung yang bernama Malang. Pembuktian atas kebenaran dugaan ini masih terus dilakukan karena ternyata, di sebelah barat Kota malang juga terdapat sebuah gunung yang bernama Malang.



Pihak yang lain menduga bahwa letak sesungguhnya dari bangunan suci itu terdapat di daerah Tumpang, satu tempat di daerah Tumpang, satu tempat di sebelah utara Kota Malang. Nama malangkucecwara terdiri atas 3 kata, yakni mala yang berarti kecurangan, kepalsuan, dan kebatilan; angkuca (dibaca:angkusha) yang berarti membinasakan atau menghancurkan; dan Ichwara(dibaca:Ishwara) yang berarti "Tuhan". sehingga Malangkucecwara berarti "Tuhan telah menghancurkan Kebatilan".



Kota Malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda, terutama ketika mulai dioperasikannya jalur kereta api pada tahun 1879. Berbagai kebutuhan masyarakat pun Semakin meningkat, terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang tebangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi Perumahan dan Industri.








2 komentar:

5 Negara Maju Di Benua Asia

1.Jepang Jepang adalah sebuah negara Kepulauan yang terletak di Benua Asia bagian Timur (Asia Timur). Sebagai Negara Kepulauan, Jepang memi...